Laporan Theo Rizky
PEKANBARU,TRIBUN - Sekitar 15 massa dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) berdiri membentangkan spanduk bertuliskan 'Pulihkan Riau Pulihkan Indonesia' di Depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (21/4).
Uniknya, massa aksi damai yang rata-rata hanya menggunakan clana pendek tanpa baju tersebut mencat seluruh tubuhnya dengan cat warna merah, termasuk muka dan kaki, aksi tersebut dilakukan tanpa orasi, dan hanya diiringi sebuah gendang dan kibaran bendera-bendera putih Walhi
Menurut seorang pengunjuk rasa, Azan Zuri, hal ini merupakan ekspresi dari cuaca yang akhir-akhir ini tidak bersahabat, "Kami dari Walhi dan beberapa teman mahasiswa menggunakan cat warna merah untuk menunjukkan ekstrimnya cuaca di Riau," ujarnya sambil menjelaskan bahwa kerusakan-kerusakan alam terjadi karena ulah-ulah manusia yg mengekploitasi alam untuk keuntungan pribadi tanpa memperdulikan dampaknya.
"Krisis ekologis di Riau karena faktor ekspansi besar-besaran sehingga menyebabkan terjadi cuaca ekstrim," tambahnya. Masih menurut azan, sebenarnya Hari Bumi jatuh pada esok hari, tanggal 22 April, namun karena jatuh pada hari Jumat dan tanggal merah, aksi dilakukan hari ini.
Dalam pernyataan sikapnya pengunjuk rasa menuntut agar presiden SBY melaksanakan moratoriun penebangan hutan dan dilakukan pegakan hukum yang tegas bagi penjahat lingkungan baik pejabat maupun pengusaha. (Teo)
PEKANBARU,TRIBUN - Sekitar 15 massa dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) berdiri membentangkan spanduk bertuliskan 'Pulihkan Riau Pulihkan Indonesia' di Depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (21/4).
Uniknya, massa aksi damai yang rata-rata hanya menggunakan clana pendek tanpa baju tersebut mencat seluruh tubuhnya dengan cat warna merah, termasuk muka dan kaki, aksi tersebut dilakukan tanpa orasi, dan hanya diiringi sebuah gendang dan kibaran bendera-bendera putih Walhi
Menurut seorang pengunjuk rasa, Azan Zuri, hal ini merupakan ekspresi dari cuaca yang akhir-akhir ini tidak bersahabat, "Kami dari Walhi dan beberapa teman mahasiswa menggunakan cat warna merah untuk menunjukkan ekstrimnya cuaca di Riau," ujarnya sambil menjelaskan bahwa kerusakan-kerusakan alam terjadi karena ulah-ulah manusia yg mengekploitasi alam untuk keuntungan pribadi tanpa memperdulikan dampaknya.
"Krisis ekologis di Riau karena faktor ekspansi besar-besaran sehingga menyebabkan terjadi cuaca ekstrim," tambahnya. Masih menurut azan, sebenarnya Hari Bumi jatuh pada esok hari, tanggal 22 April, namun karena jatuh pada hari Jumat dan tanggal merah, aksi dilakukan hari ini.
Dalam pernyataan sikapnya pengunjuk rasa menuntut agar presiden SBY melaksanakan moratoriun penebangan hutan dan dilakukan pegakan hukum yang tegas bagi penjahat lingkungan baik pejabat maupun pengusaha. (Teo)
Editor : junaidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar