Jumat, 06 Mei 2011

Produk Kayu RAPP Tak Lolos Sertifikasi

JAKARTA - Produk keras dan pulp PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) terancam mendapat penolakan oleh pasar. Pasalnya, SmartWood, lembaga independen internasional yang menangani sertifikasi pengelolaan hutan, menangguhkan pemberian sertifikat atas produk anak perusahaan Asia Paper Resource International Limited (APRIL).
SmartWood menilai RAPP kembali gagal memenuhi standar minimum sertifikasi dari Forest Stewardship Council, seperti larangan membuka hutan hujan untuk pengadaan bahan baku kertas, merusak hutan termasuk hutan rawa gambut, serta memunculkan konflik dengan masyarakat adat."The Rainforest Alliance telah mengindikasikan permohonan sertifikasi APRIL ditunda berdasarkan hasil audit di lapangan pada Desember 2009, dan berdasarkan informasi dari para stakeholder" demikian pernyataan Smart- Wood yang diterima Tempo kemarin.
Selanjutnya, SmartWood memberikan waktu bagi APRIL untuk memperbaiki kinerja untuk kemudian permohonan sertifikasi dapat diajukan lagi.Presiden Direktur PT RAPP Kusnan Rahmin menjelaskan, A-PRIL telah menjalankan kerja sama dengan SmartWood. Dalam kerja sama itu ada perjanjian yang mengikat, yakni kedua belah pihak menghindari membuat pernyataan sepihak atas hasil audit tersebut. "Sehingga kami akan minta klarifikasi dulu dari pihak terkait mengenai apa yang di-publish itu," dia kepada Tempo menanggapi atas hasil audit SmartWood tersebut kemarin.
Ia kemudian mengatakan, A-PRIL akan senantiasa memegang komitmen untuk mengelola hutan secara lestari termasuk melindungi hutan dan kawasan konservasi hutan bernilai tinggi.Pada Desember 2008, SmartWood menyampaikan hasil audit yang menyatakan APRIL lulus tapi dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Namun APRIL tidak mampu memenuhinya.Koordinator lembaga pemerhati Lingkungan Scale-Up, Achmad Zazali, menyambut baik putusan tersebut. Ini menunjukkan bahwa temuan LSM selama ini benar bahwa aktivitas RAPP telah merusak hutan. Ia berharap pemerintah segera mengevaluasi keberadaan RAPP "Ini mestinya menjadi catatan bagi pemerintah untuk mengevaluasi keberadaan PT RAPP," kata Achmad Zazali di Pekanbaru kemarin.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Riau Hariansyah Usman mengatakan keberadaan PT RAPP di Riau telah menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat dan spesies hutan di Riau."Sertifikasi kepada PT RAPP lebih baik dicabut sepenuhnya karena telah menyebabkan hancurnya hutan di Riau," ujar Hariansyah.Juru kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara, Joko Arif, menilai hasil audit SmartWood terhadap APRIL sebagai kemenangan kecil bagi gerakan penyelamat hutan dan lingkungan. "Mereka memang tidak punya komitmen untuk penyelamatan hutan, tidak menghargai hak-hak masyarakat," katanya kemarin.
http://bataviase.co.id/node/176645

Tidak ada komentar:

Posting Komentar